”Banyak pemain juga
yang mengeluhkan kondisi lapangan seperti ini. kondisinya terlalu keras.
Rumputnya juga kurang bagus. Hal ini akan rentan membuat pemain cedera.
Kalaupun tak cedera saat jatuh, juga akan lebih sakit. Ngeri lihatnya,” kata
Jamari.
Untuk itu, lanjut
Jamari, pihaknya akan mencoba mengusulkan anggaran untuk renovasi lapangan.
”Harus sesuai standar. Rumputnya dipilih yang bagus. Nanti dicoba akan
menggandeng pihak yang benar-benar profesional dalam membuat lapangan. Paling
tidak kondisi lapangan Stadion Joyokusumo ini sejajar dengan lapangan stadion
tetangga (Jepara, Red),” harap politisi PDI Perjuangan itu.
Hal yang sama diakui
salah satu pesepakbola Kota Nasi Gandul, Ragil Putut Widodo. Pemain depan
kesebelasan berjuluk Laskar Saridin itu mengeluhkan kondisi lapangan stadion
kebanggaan warga Pati.
”Permukaan lapangannya
memang keras. Pertumbuhan rumput juga tidak merata. Hal itu cukup mengganggu.
Rentan mengakibatkan cedera engkel juga sih,”
papar mantan punggawa Persijap di Liga 2 musim 2017 itu.
Lebih lanjut, Ragil
berharap kondisi lapangan yang demikian segera mendapat perbaikan. Ragil
mengaku, kondisi lapangan Stadion Joyokusumo malah lebih baik di tahun 2015
dibandingkan saat ini. ”Selama saya main, lebih enak dulu (2015, Red) ketimbang
saat ini. dulu bahkan sempat mengundang uji coba dengan Bajul Ijo Persebaya,”
imbuh pemain dengan posisi winger
ini. (lil)