Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Peduli Nasib Persipa, Suporter Unjuk Rasa



Para suporter bernyanyi dan melakukan orasi di Stadion Joyokusumo usai laga final Kejuaraan Sepakbola U-21 Minggu (3/12/17) lalu. 


Lingkar Muria, PATI – Suporter Persipa melakukan unjuk rasa usai laga final Kejuaraan Sepakbola U-21 yang berlangsung di Stadion Joyokusumo Minggu (3/12/17) lalu. Dengan mengenakan pakaian serba merah warna kebesaran Persipa mereka hendak meminta kejelasan nasib tim kesayangan masyarakat Bumi Mina Tani.
Para supporter yang tergabung dalam organisasi Patifosi ini meminta semua pihak, terutama pemerintah kabupaten untuk dapat menangani permasalahan ini. Berbagai spanduk juga dibentangkan di tengah lapangan. Spanduk-spanduk ini bertuliskan nada kekecewaan terhadap nasib klub berjuluk Laskar Saridin ini.
Wakil ketua Patifosi, Tantowi mengungkapkan, dalam aksi ini suporter memberikan empat tuntutan. ”Pertama persipa wajib mengikuti liga tahun depan, kedua segera dibentuk manajemen yang baru, anggaran yang jelas, serta mengharap agar pengurus Askab PSSI, pengurus Persipa dan Pemkab Pati agar tidak salah-salahan,” jelasnya.
Selain itu ia berharap semua pihak agar mau menyelamatkan Persipa, jangan sampai keanggotaannya dicoret dari Asprov Jawa Tengah. Sebab di tahun 2017 Persipa sudah absen di liga. ”Maka kalau tahun 2018 mendatang masih absen dalam kompetisi secara otomatis bisa dicoret dari keanggotaan,” tuturnya.
Sejatinya para supporter ini akan melakukan orasi di depan bupati, namun saying dalam laga final serta penutupan kejuaraan sepakbola U-21 Bupati Haryanto tak bisa hadir. Namun, di tengah-tengah laga final itu ada Wakil Ketua III DPRD Pati Joni Kurnianto. Perwakilan supporter pun meminta Joni untuk memberikan tanggapan, serta berharap dapat menyampaikan tuntutan ini langsung kepada Bupati Haryanto.
Melihat aksi yang dilakukan para supporter ini. ”Ini tentu menjadi hal wajar ya. Ini bentuk aspirasi mereka terhadap apa yang terjadi di tubuh manajemen Persipa,” kata Joni kepada jawa Pos Radar Kudus.
Lanjut Joni, sebenarnya permasalahannya kan ada di internal manajemen. Untuk menyelesaikan persoalan ini, tentu harus ada tahapan-tahapan, manajemen saat ini juga kepengurusannya masih sampai tahun 2018.

”Jadi tidak semabarangan tidak serta merta bisa diganti begitu saja. Mengingat ini soal administrasi dan juga ada anggaran pemerintah di dalamnya,” imbuh pria yang juga menjadi Dewan Penyantun Askab PSSI Pati ini. (lil)