Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Depresi Nenek Gantung Diri, Sehari Dua Kejadian Gantung Diri



 

TUNJUKKAN BARANG BUKTI : Petugas saat melakukan olah TKP gantung diri warga RT 4 RW 1 Desa Keben, Tambakromo pagi kemarin Rabu (7/3/18).


Lingkar Muria, PATI – Seorang nenek mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban itu bernama Sutri, 80. Dia diduga mengalami depresi. Warga RT 4 RW 1 Desa Keben, Tambakromo ini depresi sebab suami dan seorang anaknya telah pergi terlebih dahulu meninggalkannya. 
Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Tambakromo AKP Wasito mengungkapkan, Sutri mengalami depresi. Hingga beberapa kali mengalami gangguan kesurupan, dan bahkan pernah mengancam akan melakukan bunuh diri.
”Sebelum melakukan gantung diri, korban sudah berpamitan dengan anggota keluarga, serta warga dengan cara berkeliling kampung,” kata AKP Wasito.
Lanjut AKP Wasito, saat itu Sutri ditemukan sudah tak bernyawa oleh anaknya, Sunarso, 40. Saat itu Sunarso hendak mengetahui kondisi sang ibu di kamarnya. ”Kejadiannya sekitar pukul 05.00. Saat masuk, Sunarso sudah melihat ibunya telah tergantung tak bernyawa di kusen pintu kamar. Korban menggantung dirinya dengan seutas tali plastik,” papar AKP Wasito.
Melihat hal itu, Sunarso lantas berteriak dan meminta pertolongan. Salah satu warga kemudian meneruskan, dan melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah desa setempat dan melanjutkannya ke Mapolsek Tambakromo.
Sementara itu, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas, maupun tim medis, kematian Sutri murni karena aksi gantung dirinya sendiri. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
”Menurut hasil medis, kematian korban disebabkan karena jeratan di leher. Sehingga korban kekeurangan oksigen,” papar Kapolsek AKP Wasito.
Selain itu kejadian gantung diri juga terjadi di Desa Bendar Kecamatan Juwana. Pukul 10.30 kemarin, korban atas nama Sumarlan, 65, ditemukan tak bernyawa di gudang rumah miliknya di RT 1 RW 1.
Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Juwana AKP Didi Dewantoro mengungkapkan, saat itu istri korban sedang mencari keberadaan suaminya. Kemudian mencari ke gudang, dan saat istri korban membuka pintu gudang, korban sudah tergantung tak bernyawa.
”Korban meninggal dengan posisi tergantung di kayu blandar gudang rumah tersebut. Korban menggunakan tali plastik untuk menjerat lehernya,” papar AKP Didi Dewantoro.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Kepala Desa Bendar Sutopo, diketahui korban kadang-kadang mengalami gangguan kejiwaan. ”Saya saat itu terakhir kali melihat korban pada Selasa (6/3) malam lalu di teras rumahnya,” papar Sutopo. (lil)