Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Beragam Pagelaran, Jadi Nafas Panjang Regenerasi Barongan Blora

Barongan Blora saat pentas di anjungan Jawa Tengah TMII Jakarta

Geliat kesenian asli Kabupaten Blora, Barongan makin digandrungi. Barongan kini telah dibilang menjadi sebuah identitas kebanggaan bagi masyarakat Blora. Baronganpun menjadi lekat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat. Terutama dalam gebyar sebuah perayaan.
Kepala Dinas Pemuda Pariwisata Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Blora, Kunto Aji mengungkapkan hal demikian. Saat ini menurutnya, Barongan telah hadir dalam setiap kegiatan. Oleh karenanya kelestarian salah satu kearifan lokal Blora ini tak menjadi masalah dan kekhawatiran pemerintah.
”Sedekah bumi, hajatan sunatan, dan banyak kegiatan lain telah membawa eksistensi kesenian ini menjadi lebih baik,” kata Kunto.
Tidak seperti nasib-nasib kesenian tradisional di banyak tempat, Kunto pun mengaku tak risau dengan proses regenerasi seniman Barongan di Blora. ”Saat ini di Blora ada ratusan grup Barongan ini. Pemainnya pun tak hanya generasi tua. Banyak dari kalangan remaja dan juga anak-anak yang sudah berkecimpung di kesenian ini,” paparnya.
Apalagi dukungan pemerintah sangat nyata terhadap eksistensi kesenian Barongan tersebut. ”Setiap tahun kami mengadakan yang namanya Festival Barongan. Ada juga perlombaan Barongan, bahkan untuk Barongan dengan pemain anak-anak,” imbuh Kunto Aji.
Peran pemerintah pun diakui salah satu seniman Barongan Blora, yang juga memiliki sanggar untuk berlatih Barongan. Adalah Adi Wibowo, pria yang akrab disapa Didik ini mengaku peran pemerintah untuk mendukung kesenian tradisional Blora ini sangat baik.
”Tidak hanya pementasan ketika sedekah bumi, maupun ritual-ritual berbau mistis saja. Banyak sekarang kegiatan-kegiatan pemerintah, peresmian, penyambutan, atau berbagai hal kegiatan yang mengundang kesenian Barongan ini sebagai hiburannya. Kemarin kami juga dilibatkan dalam festival pangan tingkat provinsi yang dipusatkan di Blora,” kata pria yang juga sebagai pendiri sanggar Risang Guntur Seto.
Kesenian Barongan sekarang, kata Didi, lebih banyak mengeksplore keindahan seninya. Tidak melulu identik dengan mistisnya. Barongan Blora pun dikenal memiliki kekhasan dibanding Barongan dari tempat lain.
Ciri khas Barongan Blora sendiri ada pada irama musiknya yang rancak. Dan penampilnya yang atraktif memainkan barongan. ”Tetabuhan dalam Barongan Blora memang beda dari barongan di tempat lain. Lebih rancak. Orang mengenal dulu tolek togleng,” papar Didi.
Barongan Blora pun tak hanya menarik bagi masyarakat Blora sendiri. Pikat Barongan Blora pun mengantarkan kesenian ini unjuk gigi di depan para duta besar UNESCO di TMII tahun kemarin.
Awalnya, kata Didi, barongannya tampil reguler di anjungan Jawa Tengah TMII  Jakarta. Oleh dinas terkait, Barongan Blora diikutkan lomba. Sebagai salah satu hadiahnya, Barongan Blora berkesempatan tampil di depan para dubes dari Asia, Eropa, dan negara-negara lainnya. (hus)